Peran Serta BNI Pada Lingkungan dan Sosial

Peran Serta BNI Pada Lingkungan dan Sosial - Optimalisasi Peran BNI dalam Pembangunan Sosial dan Lingkungan begitu besar sekali peran sertanya. Dengan berbasis kearifan lokal dalam sejarah perekonomian Indonesia, pengabdian BNI tidak diragukan lagi. Dari tahun ke tahun, BNI semakin inovatif dan maju dalam prestasi. Tanpa kenal lelah, BNI memajukan kesejahteraan sosial dan kemakmuran bangsa di Bumi Pertiwi.
Peran Serta BNI Pada Lingkungan dan Sosial
Kualitas pelayanan BNI semakin mencerminkan sebuah sistem perbankan yang dinamis, kokoh, dan memiliki daya saing setara bank di negara-negara maju. Bersama BNI, bangsa Indonesia semakin optimis dalam menyambut kejayaan di era globalisasi. BNI dan Prestasi Di antara bank-bank di Tanah Air, BNI termasuk bank yang berani keluar dari zona aman. Inovasi BNI tidak hanya terbatas dalam lalu-lintas finansial semata, melainkan berperan aktif dalam peeran serta lingkungan dan sosial sosial berbasis kearifan lokal.

BNI secara aktif membina masyarakat dalam memanfaatkan potensi alam dan budaya lokal. BNI berperan aktif dalam distribusi produk industri (pertanian/kerajinan) dan memperluas wilayah pemasaran produk lokal. Dengan demikian, BNI telah berperan dalam membuka lapangan kerja baru dan memajukan ekonomi mandiri di daerah. KBNI membentangkan sayap di beberapa daerah di Indonesia.

BNI juga memiliki program unggulan ‘Bina Lingkungan’. Dalam Bina Lingkungan, BNI berperan aktif dalam memberikan bantuan sosial bagi korban bencana alam, memberikan bantuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, memberikan bantuan dalam peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, memberikan bantuan dalam pengentasan kemiskinan, memberikan bantuan dalam pengadaan Energi Terbarukan, bantuan dalam pengadaan hutan kota, dan berjejer terobosan lainnya.

BNI juga menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga yang konsisten dalam pembangunan sosial. Berkat BNI, penduduk Indonesia memiliki harapan untuk mencapai kesejahteraan sosial tanpa kehilangan kearifan lokal sebagai identitas bangsa.

BNI tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tapi juga menuntun masyarakat dalam mengelola sumber daya kehidupan, mengembangkan semangat kekeluargaan yang menjadi ciri khas kearifan lokal bangsa Indonesia, dan memajukan pembangunan sosial yang ramah lingkungan. Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal Di tengah dominasi budaya asing yang sangat kuat dalam era globalisasi dan bangsa yang mengalami gegar budaya (culture shock).

BNI menjadikan produk budaya khas Indonesia dalam menyempurnakan mutu pelayanan. Sudah sejak beberapa tahun yang lalu, BNI menjadikan ornamen batik sebagai disain kartu debit. Inovasi ini memang sederhana, tapi sangat bermakna. Sebab, batik bukan sekadar produk budaya, melainkan warisan leluhur Indonesia yang sarat filosofi. Melalui batik, para leluhur Indonesia mewariskan nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman. Tidak hanya disain produk semata yang mengadopsi corak batik. BNI juga berupaya memajukan industri batik melalui program KBNI yang telah terselenggara dengan baik

Bank Negara Indonesia

Bank Negara Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau biasa dikenal dengan BNI merupakan salah satu penyedia jasa perbankan terkemuka di Indonesia. BNI pertama kali didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia secara resmi. Debut pertama BNI sejak awal berdirinya dengan mengedarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) yang merupakan alat pembayaran pertama yang resmi sejak tanggal 30 Oktober 1946. Hari tersebut sekarang diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sedangkan hari berdirinya BNI tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Nasional.

Peran BNI sebagai bank sirkulasi atau bank sentral mulai dibatasi oleh Pemerintah seiring dengan penunjukan bank warisan Belanda De Javsche Bank sebagai Bank Sentral sejak tahun 1949. Selanjutnya BNI diberikan hak sebagai bank devisa selain berperan sebagai bank pembangunan dengan memiliki akses transaksi langsung ke luar negeri. Status BNI kemudian berubah menjadi bank komersial milik pemerintah dengan penambahan modal yang dilakukan pada tahun 1955. Hal ini menjadikan pelayanan BNI berjalan semakin baik seiring dengan hadir-nya dukungan bagi sektor usaha nasional.

Aktivitas Perusahaan Bank BNI

Bank BNI menawarkan jasa-jasa keuangan terpadu dengan nilai, kualitas, kenyamanan, dan keamanan bagi nasabah individu maupun korpirasi. Produk pendanaan bervariasi dari produk perbankan konvensional seperti tabungan, giro, dan deposito hingga produk-produk derivatif seperti Bancassuce dan dana pensiun lembaga keuangan atau DPLK atau Simponi serta BNI Investment. Sementara itu untuk memperkaya portofolio produknya Bank BNI menyediakan jasa penasehat keuangan bagi korporasi. Selain produk fixed income kepada nasabah korporasi. Tidak hanya produk pendanaan, Bank BNI juga memiliki berbagai produk pinjaman seperti :
  • Kredit Modal Kerja
  •  Kredit Investasi
  • Kredit Valuta Asing
  • Kredit Kepemilikan Rumah /Kredit Griya
  • Kredit Multi Guna (KMG)
  • Kredit Usaha Kecil (KUK)
  • Kredit Sindikasi, 
  • serta jasa keuangan perbankan seperti Trade Sevice (LC)
  • Garasi Bank
  • Transfer dan sebagainya.
Bank BNI juga mengembangkan kredit dan bisnis melalui divisi USY dan ULM (unit layanan mikro) yang tersebar diseluruh indonesia. Produk yang inovatif takkan memiliki arti tanpa didukung oleh pelayanan yang prima, oleh karena itu bank BNI menekankan pentingnya upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

Produk dan layanan Bank BNI dapat dinikmati di berbagai saluran distribusi, termasuk dilebih dari 700 cabang di dalam negeri, 1 cabang di luar negeri yaitu di Singapura, Hongkong, Tokyo, London, dan New York serta lebih dari 2000 ATM. Sekitar 4000 adalah ATM link dan lebih dari 500.000 merupakan ATM citrus yang tersebar di seluruh dunia serta virtual banking seperti phone banking, mobile banking, dan internet banking.

Visi dan Misi Bank Negara Indonesia (BNI)

Visi PT. Bank Negara Indonesia yaitu menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Misi PT. Bank Negara Indonesia yaitu :
  1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (The Bank of Choice).
  2. Meningkatkan nilai inveastasi yang unggul bagi investor.
  3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
  4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
  5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

Struktur Organisasi Perusahaan Bank Negara Indonesia (BNI)

Organisasi adalah sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan dan melaksanakan wewenang dan tanggung jawab dalam merencanakan suatu organisasi. Pada dasarnya perencanaan terdiri dari pembagian tugas yang logis, penetapan garis wewenang yang jelas. Penilaian pelaksanaan yang sedemikian rupa dapat dibuat struktur organisasi yang baik

Demikian pula yang telah dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat dan untuk meningkatkan efektifitas, serta Peran Serta BNI Pada Lingkungan dan Sosial, maka PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk melaksanakan organisasi secara menyeluruh. Dalam membuat struktur organisasi dalam bentuk organisasi lini (line organization), yaitu suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan dari kepala pemimpin sampai pada setiap orang yang berada pada jabatan uang terendah, antara pegawai yang satu dengan pegawai lainnya, masing-masing dihubungkan dengan suatu garis wewenang atau garis perintah.

Berikut ini Susunan Dewan Komisaris
  • Komisaris Utama Hartadi A. Sarwono
  • Wakil Komisaris Utama Pradjoto
  • Komisaris Independen Daniel T Sparingga
  • Komisaris Ki Agus Badaruddin
  • Komisaris Independen Anny Ratnawati,
  • Komisaris Independen Joseph FP Luhukay,
  • Komisaris Independen Zulkifli Zaini
  • Komisaris Revrisond Basywir
  • Komisaris Pataniari Siahaan
  • Komisaris Bistok Simbolon
Susunan Dewan Direksi BNI:
  • Direktur Utama Achmad Baiquni
  • Wakil Direktur Utama Suprajarto
  • Direktur Rico Rizal Budidarmo
  • Direktur Herry Sidharta
  • Direktur Adi Sulistyowati
  • Direktur Bob Tyasika Antara
  • Direktur Anggora Eko Cahyo
  • Direktur Imam Budi Sarjito
  • Direktur Sutanto
  • Direktur Panji Irawan

Komisaris Utama / Komisaris Independen

Hartadi A Sarwono
Hartadi A Sarwono
Beliau lahir di Jakarta, 10 Agustus 1952. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Institut Teknologi Bandung, dan memperoleh gelar MA dalam bidang Macroeconomics dan PhD dalam bidang Monetary Theory and Policy, keduanya di University of Oregon, Eugens-Oregon, Amerika Serikat.

Beliau masuk sebagai staf di Bank Indonesia pada tahun 1980. Tahun 1997-2000 beliau menjabat sebagai Deputi Direktur di Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, kemudian pada tahun 2000 dipercayakan sebagai direktur di direktorat tersebut. Pada tahun 2003, beliau menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo.

Hartadi A. Sarwono diangkat pertama kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.102/M Tahun 2003, tertanggal 13 Juni 2003. Kemudian beliau diangkat kembali untuk masa jabatan yang kedua kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.43/P tanggal 10 Juni 2008 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 26 Juni 2008.

Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen
Pradjoto
Pradjoto

Lahir tahun 1953. Memperoleh gelar sarjana dari jurusan hukum, universitas Indonesia (1981) dan gelar Master Of Art dari jurusan Economi University of Kyoto (1988).

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen BNI dan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 22 Mei 2015. Mendapat Penugasan Khusus sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tanggal 22 Mei 2015. Pak Pradjoto menjabat sebagai Komisaris Independen di PT. Mahaka Media Tbk. Pak Pradjoto bekerja di beberapa lembaga keuangan dan juga seorang pengamat perbankan di Indonesia

Pak Pradjoto telah memegang beberapa posisi tanggung jawab sebagai Anggota Tim Pengawas sejak tahun 2002, Komite Pemantau BPPN sejak tahun 2001, dan sebagai anggota dari Anti Korupsi Task Force dan Komite Ombudsman Nasional sejak tahun 2001. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1981 dan gelar Master dari Universitas Kyoto pada tahun 1988.

Komisaris
Kiagus Ahmad Badaruddin
Kiagus Ahmad Badaruddin
Kiagus Ahmad Badaruddin Lahir di Palembang pada tanggal 29 Maret 1957. Menempuh pendidikan Diploma III Ekonomi Perusahaan dan S1 ekonomi Manajemen di Universitas Sriwijaya Palembang. Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya tahun 1986. Menempuh pendidikan S2 di University of Illinois at Urbana-Champaign dan mendapatkan gelar Master of Science pada tahun 1991. Perjalanan karir di Kementerian Keuangan dirintis sejak tamat SMA tahun 1977, dimulai dari posisi pelaksana hingga menduduki berbagai jabatan lainnya. Pada tahun 2003 diangkat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Selanjutnya pada tahun 2006 kembali ke Kementerian Keuangan dengan menjabat sebagai Direktur Sistem Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, kemudian dipercaya menduduki jabatan Direktur Pelaksanaan Anggaran sejak tahun 2008 hingga 2009, di Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Selanjutnya, dilantik menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan di tahun 2009. Kemudian pada Januari 2011, menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara hingga ditugaskan sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan mulai bulan September 2011. Pada tanggal 13 Januari 2012 ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan kemudian pada 1 Juli 2015 dilantik menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan.

Komisaris Independen
Anny Ratnawati
Anny Ratnawati
Anny Ratnawati sebagai Komisaris Independen Bank Negara Indonesia diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen BNI dan mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 8 Juni 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Anny Ratnawati (lahir di Jogjakarta, 24 Februari 1962; umur 54 tahun)[1] adalah akademisi dan ekonom berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjadi Wakil Menteri Keuangan Indonesia.

Pendidikan beliau memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (1985), Magister Ekonomi Pertanian, dari Institut Pertanian Bogor (1989), dan Doktor Ekonomi Pertanian, dari Institut Pertanian Bogor (1996).

Komisaris Independen
Pataniari Siahaan
Pataniari Siahaan
Pataniari Siahaan Lahir di Balige, Sumut, 30 Juli 1946. Memperoleh gelar sarjana dari jurusan tehnik sipil universitas trisakti (1978) dan arjana dari jurusan tehnik sipil transportasi universitas krisnadwipayana (2006), Magister ilmu hukum dari univesitas trisakti (2007) dan Doktor ilmu hukum dri hukum, universitas trisakti 2011.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen BNI dan mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 25 Juni 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Saatin ini juga menjabat  sebagai anggota lembaga pengkajian MPR-RI (2015-2019). Dewan redaksi jurnal hukum prioris ( 2013-sekarang), dan dosen pada fakultas hukum universitas trisakti (2011-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai ketua tim sosialisasi putusan MPR-RI bidang undang-undang dasar negara RI tahun 1945 (2005-2009)., pimpinan badab legislasi DPR-RI (2004-2009) dan berbagai jabatan ketua dan anggota pada DPR/MPR RI (1999-2009).

Komisaris Independen
Revrisond Baswir
Revrisond Baswir
Dr. Revrisond Baswir (lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Februari 1958; umur 58 tahun) adalah seorang ekonom dan pendidik asal Indonesia. Ia merupakan salah satu ekonom yang giat memperjuangkan ekonomi kerakyatan dan mengkritik berbagai kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat banyak.

Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Komisaris Independen BNI dan mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 24 Juni 2015. Pada tanggal yang sama mendapat penugasan khusus sebagai Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.

Beliau menamatkan pendidikan sarjananya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada 1983. Ia kemudian melanjutkan ke Western Michigan University, Amerika Serikat, dan mendapatkan gelar Master pada 1991. Selanjutnya ia memperoleh PhD dari Universitas Airlangga, Surabaya, dengan disertasi yang berjudul Pengaruh Utang Luar Negeri Pemerintah Terhadap Belanja Negara, Struktur Perdagangan, dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia (tidak diterbitkan). Sejak 1984 Revrisond mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM. Saat ini, selain menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM.

Komisaris 
 Bistok Simbolon
 Bistok Simbolon
Bistok Simbolon lahir tahun 1956, memperoleh gelar sarjana (S1) Jurusan hukum dari universitas sumatera utara, gelar sarjana (S2) jurusan ekonomi dari universitas Indonesia.

Diangkat dalam RUPS tanggal 12 Januari 2016 sebagai Komisaris BNI.

Saat ini juga menjabat sebagai wakil sekretaris kabinet (2015-sekarang), sebelumnya menjabat sebagai kepala biro polkam, pertanian, ratipikasi dan permasalahan hukum sekretariat kabinet (2006-2011), deputi sekretariat kabinet bidang politik, hukum dan keamanan (2011-2015).

Komisaris  
Wahyu Kuncoro
Wahyu Kuncoro
Wahyu Kuncoro lahir tahun 1969 memperoleh gelar sarjana (S1) dari Universitas sebelas Maret (1993), gelar sarjana ( S2) jurusan magister management dari universits gadjah mada (2005).

Diangkat dalam RUPS tanggal 10 Maret 2016 sebagai Komisaris BNI.

Sebelumnya menjabat sebagai asisten deputi bidang usaha jasa III, kementerian BUMN (2013), asisten deputi bidang usaha perbankan dan asuransi,  kementerian BUMN (2014), deputi bidang infrastuktur bisnis, kementerian BUMN (2015), deputi bidang usaha industri agro dan farmasi, kementerian BUMN (2016) dan komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) (2012-2016).

Komisaris
Joni Swastanto
Joni Swastanto

Joni Swastanto lajir tahun 1956, memperoleh gelar sarjana (S1) jurusan ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (1981), gelar sarjana (S2) jurusan ekonomi dari colorado state university - USA (1985), dan gelar sarjana (S3) imu ekonomi universitas Indonesia (2007).

Diangkat dalam RUPS tanggal 10 Maret 2016 sebagai Komisaris BNI.

Saat ini juga menjabat sebagai  deputi komisioner management strategis IIB, otoritas jasa keuangan (Juni 2013-Sekarang), sebelumnya menjabat sebagai direktur departement pengawasan bank 3, Bank Indonesia (2008), direktur departement perizinan dan informasi perbankan, Bank Indonesia dan informasi perbankan, Bank Indonesia (2013), kepala departement perizinan dan informasi perbankan, otoritas jasa keuangan (2013-2015).

Prinsip BNI 46

PRINSIP 46 ini sesuai dengan sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yaitu pada tahun 1946 sebagai bank yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Salah satu bukti usaha dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam meningkatkan performa perusahaan dengan memegang PRINSIP 46 yaitu telah mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya mendapatkan predikat sebagai peraih juara umum (Best of the Best) sekaligus berpredikat sebagai perusahaan milik Negara terbaik dalam Anugerah BUMN 2011.
4 Nilai Budaya Kerja BNI
6 Nilai Perilaku Utama Insan BNI
Profesionalisme
(Professionalism)
Meningkatkan kompetensi dan emberikan hasil terbaik
Integritas
(Integrity)
Jujur, tulus dan ikhlas, Disiplin, konsisten dan bertanggungjawab
Orientasi Pelanggan
(Customer Orientation )
Memberikan layanan terbaik melalui
kemitraan yang sinergis
Perbaikan Tiada Henti
(Continuous Improvement)
Senantiasa melakukan penyempurnaan
Kreatif dan inovatif
Kemudian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. meraih Best Bank Service Excellence pada tahun 2012 dengan menempati peringkat keempat. Di tahun 2013 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. meraih penghargaan sebagai bank terbaik di Indonesia yang berhasil membangun tata kelola bank yang baik Good Corporate Governance (GCG) versi Asiamoney.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan prestasi menonjol dibandingkan bank-bank lain di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Prestasi terbaik yang pertama kali diraih BNI pada tahun 2014 adalah menjadi bank yang memiliki Divisi Internasional terbaik di Asia Tenggara. Pada saat yang sama, BNI tetap menjadi bank dengan layanan kepada nasabah kecil dan menengah serta layanan Cash Management terbaik di Indonesia.

Siapa sangka perbankan nasional mampu menoreh prestasi di dunia internasional. Contohnya, BNI yang menyabet penghargaan sebagai bank yang memiliki Divisi Internasional Terbaik Se-Asia Tenggara.

Saya bangga menjadi Nasabah Bank BNI 


Nah, itu dia sobat dedesobirin1.blogspot.com sedikit informasi yang bisa admin bagikan, semoga bisa bermanfaat buat sobat semuanya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca postingannya. Demikianlah tentang Peran Serta BNI Pada Lingkungan dan Sosial.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Peran Serta BNI Pada Lingkungan dan Sosial"

Post a Comment